Kewajiban Shalat Berjama'ah dan Peringatan Bagi yang Menyepelekannya




indahnya shalat berjama'ah

Kewajiban Shalat Berjama'ah - Banyak sekali dalil-dalil Al-Qur'an dan sunah yang mewajibkan Shalat Berjama'ah, menunaikan shalat bersama hamba-hamba Allah di mesjid yang memang dibangun untuk itu. Siapapun dari hmab-hamba Allah tidak memiliki keriganan untuk tidak shlat berjama'ah saat mendengar seruan adzan dan shalat di rumah, atau ditempat kerja, kecuali jika ada uzur.

Allah berfirman " Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (shabatmu) lalu engkau hendak melaksanakan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri(shalat) bertamau dan menyandang mereka, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud ( telah menyempurnakan satu raka'at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang dari golongan lain yang belum shalat, lalu mereka shalat denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka" (An-Nisa : 102)

Dalil dari ayat ini yang menunjukan shalat berjama'ah  wajib adalah Allah memerintahkan untuk menunaikan shalat secara berjama'ah, padahal mereka berada dalam kondisi perang dan rasa takut. Andai shalat berjama'ah hukumnya sunnah seperti yang dikatakan sebagian orang, tentu uzur yang paling utama untuk menggugurkan kewajibannya adalah uzur rasa takut. Namun, mengingat allah memerintahkan agar shalat berjamaah dilaksanakan dalam situasi mencekam seperti ini, meski Allah mengizinkan sebagian besar kewajiban-kewajiban shalat untuk tidak dilakukan, ini menunjukan bahwa kewajiban shalat berjamaah dalam kondisi aman lebih ditekankan.

baca juga https://www.remajaonline.com/2018/07/enam-cara-menghafal-al-quran-bagi-pemula.html

Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A. Rosulullah SAW bersabda " sungguh, shalat paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya' dan shalat fajar ( subuh ). Andai mereka mengatahui pahala yang ada pada keduanya, niscaya mereka mendatangi keduanya meski dengan merankak. Sungguh, aku berkeinginan untuk memerintahkan shalat lalu (iqamat) dikumandankan, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami jamaah, lalu aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar menuju suatu kaum yang tidak menghadiri shalat ( berjama'ah), lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api."

Dalil dari hadist ini bahwa nabi bermaksdu untuk membakar rumah orang-orang yang tidak menghadiri shalat berjma'ah. Nabi SAW tentu tidak bermaksud menimpakan hukuman semacam ini melainkan karena adanya suatu kewajiban yang ditiggalkan, yaitu menghadiri shalat berjama'ah, karena seacara lahir, mereka shalat dirumah, seperti yang disebutkan dalam sabda beliau " tidak menghadiri  shalat (berjama'ah )," riwayat lain menyebut . " lalu aku akan membakar (rumah) orang yang tidak kemesjid setelah itu. " yaitu setelah mendengar seruan adzan untuk shalat berjama'ah, atau setelah mendengar ancaman tersebut. ( Kitab Ash-shalat, Ibnu Qayyim, hal : 114, dan Fathul Barri (II/141).
shalat berjama'ah


Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, beliau mengutamakan shalat yang dilakukan seseorang secara berjama'ah, atas shalat yang ia lakukan di rumah dan di pasar sebanyak 25 kali lipatnya, seperti yang disebutkan dalam riwayat Abu Hurairah, ia menuturkan , " Rosulullah SAW bersabda, shalatnya seseorang bersama jama'ah dilipatgandakan (derajatnya) atas shalatnya di rumah dan dipasarnya (sebanyak) 25 kali lipat. (Keutamaan ) itu ( hanya bisa didapatkan ) jika ia berwudhu dengan baik, kemudian keluar ke mesjid bukan untuk kepentingan apapun selain shalat. Tidaklah ia melangkahkan satu ayunan kaki, melainkan karenanya Allah mengngkat satu derajat untuknya dan menghapus satu kesalahannya. Seusai shalat, para maaikat senantiasa mendoakannya selama ia berada ditempat shalatnya. ' ya Allah, limphkanlah kesejahteraan baginya, ya Allah rahmatillah dia.' Dan salah seorang dari kalian senantiasa berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat."

Ini merupakan pahala yang sangat besar. Tidak ada siapapun yang melainkan pahala seperti ini dan hanya cukup dengan satu derajat saja, selain orang yang terhalang dari rahmat, mengikuti hawa nafsu, dan tidak memerlukan pahala disis Allah. Seraya memohon kepada Allah, semoga berkenan menyelamatkan kita semua.  

baca juga https://www.remajaonline.com/2018/07/etika-buang-air.html 

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Kewajiban Shalat Berjama'ah dan Peringatan Bagi yang Menyepelekannya"

  1. MasyaAllah, Postingan postinganya sangat bermanfaat,syukron khy

    ReplyDelete